Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 17:34:53【Kabar Kuliner】233 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(1)
Artikel Terkait
- Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital
- BPKP Kalbar awasi kualitas gizi dan akuntabilitas program MBG
- Kemensos bidik peluang penyandang disabilitas jadi koki SPPG
- Prabowo: Indonesia
- KKP ungkap upaya atasi Cs
- Dinkes: 83 SPPG di Tangerang mendaftar penerbitan SLHS MBG
- Hukum kemarin, KA Harina tabrak truk hingga vonis eks Kapolres Ngada
- Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia
- Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?
- Kementerian UMKM sebut realisasi KUR sektor produksi capai 70 persen
Resep Populer
Rekomendasi

Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara

Gaya hidup sehat dan latihan beban bantu cegah osteoporosis

BRIN temukan penggunaan "test kit" kurang sesuai dalam kegiatan MBG

BGN wajibkan SPPG masak dengan air galon guna cegah keracunan

Ekonomi TW

Bupati Gowa tawarkan pasokan bahan pokok Perseroda ke SPPG

TNI AU bangun dapur SPPG untuk program MBG di Yogyakarta

Gubernur minta kepala daerah tetapkan lokasi pembangunan SPPG 3T